Hati Tempat Allah Memandang, Maka Perbaikilah Hatimu Agar Lebih Baik Dari kepribadian Luarmu - TERAS DA'WAH

TERAS DA'WAH

KUMPULAN INFORMASI TENTANG ISLAM

Sunday, October 23, 2022

Hati Tempat Allah Memandang, Maka Perbaikilah Hatimu Agar Lebih Baik Dari kepribadian Luarmu

 

Saudaraku, hendaknya engkau memperbaiki hatimu hingga menjadi lebih baik dari kepribadian luarmu yang shaleh. Karena hati adulah tempat pandangan Allah SWT, sedangkan kepribadian luar adalah hasrat pandangan makhluk. Tidaklah Allah SWT menyebutkan bagian dzahir dan batin dalam kitabnya melainkan Allah SWT memulainya dengan sebutan yang batin terlebih dahulu. Sebagaimana yang disebutkan dalam untaian do’a Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:


اللهم اجعل سريرتي خيرا من علانيتي واجعل علانيتي صالحة

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hatiku lebih baik dari kepribadian luarku dan jadikanlah kepribadian luarku shaleh.’


Selama hati baik, maka kepribadian luar sudah pasti akan menjadi baik. Karena selamanya bagian dzahir selalu mengikuti batinnya, hal itu dalam keadaan baik ataupun dalam keadaan yang buruk. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:


إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح بها سائر الجسد وإذا فسدت فسد بها سائر الجسد ألا وهي القلب.

Artinya: ‘Sesungguhnya Didalam tubuh manusia ada sekerat daging, yang apabila ia haik, maka seluruh tubuhpun menjadi baik. Dan apabila ia rusak, maka tubuh pun menjadi rusak. Ketahuilah  bahwa sekerat daging itu adalah hati.’


Ketahuilah, barangsiapa yang mengaku bahwa ia memiliki hati yang baik, sedangkan kepribadian luarnya rusak dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang taat, ketahuilah bahwa orang tersebut adalah pendusta.


Dan barangsiapa yang berusaha membenahi kepribadian luarnya dengan memperindah pakaiannya, bertutur kata yang baik. mengatur tingkah lakunya saat duduk, berdiri dan berjalan, sedangkan ia membiarkan batinnya dipenuhi oleh sifat-sifat yang buruk, berarti orang tersebut telah berbuat riya’ dan berpaling dari Allah SWT serta mempertuhankan manusia.


Saudaraku, janganlah engkau menyembunyikan sesuatu yang apabila nampak dihadapan orang lain engkau malu karena takut dicela. Dalam hal ini seorang ‘Aritin Billah berkata: ‘Seorang sufi tidak akan menjadi sufi yang sejati hingga apabila seluruh isi hatinya diletakkan dalam sebuah wadah kemudian dijajakan di pasar ia tidak merasa malu hal itu nampak sedikitpun.”


Jika engkau tidak mampu menjadikan hatimu lebih baik dari kepribadian luarmu, atau setidaknya engkau menyamakan keduanya sehingga ketaaatanmu terhadap perintah Allah SWT, engkau menjauhi larangan-Nya, pengagunganmu terhadap-Nya dan jiopandaianmu dalam mencari keridhaan-Nya baik di luar maupun di dalam kadarnya sama.


Inilah permulaan langkah yang dipijakkan seorang hamba di jalan menuju ma’rifat yang khusus. Wahai saudaraku, sadarilah hal ini dan taufik hanyalah di tangan Allah SWT


Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad

No comments:

Post a Comment